La Barka
Sebuah rumah di La Barka, Provence, Prancis Selatan, menjadi tempat pelarian sekaligus introspeksi dalam novel karya Nh. Dini.
Rumah ini, dengan lanskapnya yang memukau berupa ladang lavender, kebun anggur, dan pegunungan yang seolah memeluk langit, menjadi saksi perjalanan emosional seorang perempuan bernama Rina.
Di tengah keheningan La Barka, Rina menemukan ruang untuk merenungi hidupnya, merefleksikan luka masa lalu, dan mencari jati diri di antara pergolakan batin.
***
Novel La Barka, pertama kali diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama pada tahun 1975, salah satu mahakarya Nh. Dini yang sarat dengan isu feminisme dan kritik sosial.
Nh. Dini, penulis yang dikenal dengan karya-karya berorientasi perempuan, membawa pembaca menyelami realitas hidup melalui perspektif yang tajam, tetapi tetap lembut.
Lewat diksi yang penuh emosi, ia menuturkan kisah Rina, seorang perempuan Indonesia yang menikah dengan pria Prancis, tetapi harus menghadapi kegagalan dalam pernikahannya.
Rina, sang protagonis, memilih untuk meninggalkan sesaknya kehidupan perkotaan di Prancis dan berlindung di La Barka, rumah sahabatnya, Monique.
Di sana ia bertemu dengan perempuan-perempuan lain yang juga membawa luka masing-masing: Monique, Francine, Sophie, Yvonne, dan Christine.
Setiap perempuan ini menggambarkan aspek kehidupan yang beragam—perceraian, menjadi janda, merawat anak seorang diri, hingga keraguan terhadap makna pernikahan.
Melalui interaksi dengan mereka, Rina menyaksikan bahwa perjuangan perempuan dalam menghadapi ketidakadilan dan ekspektasi sosial adalah sebuah universalitas yang melintasi batas budaya.
Nh. Dini dengan cermat membangun latar yang berlapis. Provence menjadi simbol dari keheningan yang memungkinkan jiwa-jiwa terluka untuk memulihkan diri.
Di sisi lain, kilas balik kehidupan Rina di Indonesia dan kehidupan pernikahannya di Prancis menunjukkan kontras antara tradisi, modernitas, serta benturan nilai yang sering kali menjadi sumber konflik dalam hubungan manusia.
La Barka adalah kisah tentang pencarian makna hidup dan kebahagiaan sejati. Rina, yang awalnya merasa dirinya terperangkap dalam norma-norma yang mengikat, akhirnya menyadari bahwa kebebasan tidak datang dari orang lain, melainkan dari keberanian untuk memilih jalan sendiri.
Perceraian yang tadinya dirasa sebagai kegagalan justru membuka jalan untuk memulai babak baru dalam hidupnya.
Melalui novel ini, Nh. Dini menyampaikan pesan kuat tentang kemandirian perempuan. Ia menegaskan bahwa perempuan memiliki hak untuk menentukan arah hidupnya sendiri, terlepas dari tekanan masyarakat atau institusi pernikahan.
Dengan karakterisasi yang mendalam dan narasi yang memukau, Nh. Dini mengajak pembaca untuk merenungkan arti kebebasan, solidaritas, dan keberanian dalam menghadapi kehidupan.
La Barka adalah karya yang melampaui zamannya, menggambarkan isu-isu yang tetap relevan hingga kini.
Melalui kisah Rina, pembaca diajak untuk melihat kehidupan dengan cara yang lebih mendalam, menghargai proses refleksi, dan memahami bahwa setiap perjalanan memiliki makna, tidak peduli seberapa berat langkah yang harus dilalui.
Novel ini adalah perayaan keberanian perempuan, sebuah ode bagi mereka yang memilih untuk hidup dengan jujur terhadap dirinya sendiri.
La Barka adalah novel pertama yang saya baca ketika pada akhirnya memilih jurusan bahasa kala SMA. []
Tabik,