Seteguk teh hitam menyapa lidah dengan rasa yang kaya.
Ada kekuatan tersembunyi di balik kehalusan pahitnya, menyatu dengan sentuhan sepat yang menggugah.
Aromanya menyeruak, seperti panggilan dari tanah subur yang membesarkannya.
Warna gelap—cokelat kehitaman dengan semburat merah tua—mengisyaratkan cerita panjang perjalanan oksidasi yang mengubah daun hijau menjadi sebuah karya rasa yang sempurna.
Teh hitam, salah satu varietas teh paling populer di dunia, berasal dari daun Camellia sinensis.
Proses pembuatannya melibatkan tahapan pelayuan, penggulungan, fermentasi, hingga pengeringan, menciptakan rasa yang khas dan aroma yang tajam.
Dibandingkan dengan jenis teh lainnya, seperti teh hijau atau teh putih, teh hitam melalui oksidasi penuh, menghasilkan karakter rasa yang kuat dan lebih kompleks.
Di Tiongkok, teh hitam dikenal sebagai "teh merah" karena warna seduhannya yang pekat kemerahan.
Selain menyajikan rasa yang memikat, teh hitam juga menyimpan berbagai manfaat kesehatan.
Kandungan flavonoidnya membantu menjaga kesehatan jantung dengan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Polifenol dalam teh hitam berperan sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas, sementara tanin di dalamnya mendukung kesehatan pencernaan.
Kombinasi kafein dan L-theanine dalam teh hitam meningkatkan fokus dan relaksasi, menjadikannya minuman yang ideal untuk menemani aktivitas sehari-hari.
Setiap kali berkunjung ke perkebunan Teh Sirah Kencong, saya biasanya membeli teh hitam yang sudah dikemas rapi.
Produk andalannya, seperti KenTea, konon telah menjadi favorit di berbagai belahan dunia, khususnya Timur Tengah.
Teh hitam dari Blitar dikenal dengan rasa yang kuat dan aroma yang khas, mencerminkan keunikan tanah vulkanik yang menyuburkannya.
Salah satu merek yang juga tak kalah menonjol adalah Rolas Tea, hasil produksi PT Perkebunan Nusantara XII.
Rolas Tea menawarkan berbagai pilihan teh berkualitas, termasuk teh hitam premium yang berasal dari kebun teh dari pegunungan Tengger dan Arjuno.
Diproses dengan metode CTC (Crushing, Tearing, Curling), teh ini menghadirkan rasa malty yang pekat dan aroma yang menggoda.
Tidak hanya terkenal di pasar lokal, Rolas Tea juga diekspor ke Eropa dan Asia, menjadi salah satu kebanggaan Indonesia di kancah internasional.
Ada juga Teh Hitam Kayu Aro, yang berasal dari perkebunan di kaki Gunung Kerinci, konon merupakan salah satu teh hitam terbaik di dunia.
Perkebunan ini, didirikan oleh Belanda pada tahun 1925, terletak di ketinggian sekitar 1.600 meter di atas permukaan laut, menjadikannya salah satu perkebunan teh tertinggi di dunia.
Semua orang Indonesia mungkin pernah minum teh, dan teh hitam adalah yang paling nikmat, jika belum pernah, tuan dan puan bisa mencobanya.
Tabik,
apakah produk rolas tea sudah tidak ada?
BalasHapusmasih ada di shopee dll
Hapus