Bagaimana Mengatasi Kucing Jamuran?



Kucingku, si dombi, pernah terinfeksi jamur dan itu terlihat di telinganya, lecet-lecet bekas garuk dan kerontokan bulu.


Tentu ini menjadi hal yang meresahkan, sebab baru kali ini kucingku terkena jamur.


Bagi yang punya cukup budget, bisa memeriksakan ke dokter hewan atau pet care sehingga mendapat penanganan tepat.


Namun tidak semua pemelihara kucing punya cukup budget, selain juga anggapan bahwa kucing tersebut bukan jenis kucing mahal.


Untungnya, dombi bisa sembuh, meski sebelumnya aku sempat gugup karena beberapa kucing tetangga yang terkena jamur, infeksinya merembet hingga ke wajah dan sekujur tubuh. Berakhir dengan kematian.


Sangat sedih jika dombi si oren harus mengalami hal tersebut.


Secara insting, aku rutin olesi dengan gel lidah buaya. Ini tidak ilmiah, hanya berbekal feeling.


Gel lidah buaya bisa mengurangi dan mengatasi rasa gatal, di sisi lain juga bisa menumbuhkan bulu-bulu.


Apakah karena treatment tersebut dombi dan saudara orennya bisa terlepas dari jamur dan bisa tumbuh dewasa hingga sekarang? Entahlah.


Si dombi



Untuk mencegah itu, maka akupun mulai bersikap preventif pada kucing-kucing baru yang pasti beresiko terinfeksi jamur. Kenapa?


Pertama, interaksi antar kucing di sekitar rumah sangat tak terbendung, dan ada banyak kucing lewat, di antaranya mungkin terinfeksi jamur dan berpotensi menular.


Kedua, kucing-kucing di rumahku punya kebiasaan klesotan di tanah, dan itu adalah potensi terinfeksi jamur.


Meski sudah dibilangi berkali-kali, kucing tidak menggubris hal tersebut, mungkin mereka juga tidak paham bahasa manusia dan manusia tidak bisa berbahasa kucing.


Akhirnya aku membeli bedak kucing. Ada dua jenis bedak kucing yang kubeli. Satu sebagai pengganti mandi, yang baunya harum semerbak. Dua, untuk mengatasi infeksi jamur atau mencegah infeksi jamur, baunya tak seharum yang pertama.


Lalu, obat semprot anti jamur khusus hewan, yang tentu sudah diracik tetap aman meski dijilat.


Tak dinyana, kucing berikutnya juga terinfeksi jamur. Silih berganti. Jamur sangat mudah menular, dan untungnya juga cukup mudah diobati, asal jangan sampai terlambat, apalagi menjalar ke seluruh tubuh.


Paling kiri: bedak yang bisa dipake setiap hari ditabur dan diusap ke seluruh area tubuh agar kucing bau wangi. Yang tengah adalah obat semprot, jika sudah ada tanda-tanda infeksi, bisa disemprotkan dua hari sekali. Lalu bedak yang warna merah ditaburkan khusus area yang terdampak infeksi.


Sebab jika terlambat, itu juga memengaruhi kondisi kesehatan kucing: nafsu makan berkurang, badan kurus, dan akhirnya ... kita tahu sendiri.


Pada tahap berkurangnya nafsu makan, coba inisiasi dengan makanan basah. Biasanya kucing masih mau makan makanan basah, terutama yang kecil usia 1-2 bulan.


Kucing harus tetap makan agar mendapatkan energi, itu juga penting untuk memperkuat imun agar bisa melawan penyakit dalam dirinya.


Daya tahan kucing itu adalah bagian penting dari penyembuhan, di samping pertolongan dari luar.


Jika sudah mentok, makanan basah tak mau, dan tubuh kucing semakin lemas. Cara satu-satu ya dibawa ke pet care.


Biasanya kucing akan diinfus, ditolong secara medis, dan budgetnya bisa tidak murah. Ratusan ribu, bahkan lebih.


Karena itulah banyak yang enggan membawa kucing ke pet care saat sakit, apalagi kucing lokal. Ya begitulah nasib kucing.


Kalau sudah memutuskan memelihara kucing, kita memang harus siap keluar budget, minimal untuk makan sehari-hari.


Tabik,

Ahmad Fahrizal Aziz

Ahmad Fahrizal Aziz

Blogger, Aktivis Literasi, suka jalan-jalan dan nongkrong

Posting Komentar

Tinggalkan komentar di sini, terima kasih sudah mampir.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak