Train attendant atau Pramugari Kereta Api berkeliling menawarkan menu kuliner kereta, malam itu tersisa Nasi Goreng dan Bakso.
Aku memesan bakso dan kopi hitam, khusus bakso harus menunggu 10-15 menit karena perlu dipanaskan dengan microwave.
***
Ketika bepergian jauh dengan Kereta Api, membeli makan di dalam gerbong kereta adalah opsi kedua. Alasan utamanya faktor harga.
Nasi Goreng dibanderol Rp40.000,-, Bakso Rp25.000,- dan Kopi Hitam Rp15.000,- Tentu penasaran, bagaimana rasanya?
Harga makanan di gerbong kereta makan memang sedikit lebih mahal, mungkin dua alasannya:
Pertama, pihak KAI bekerjasama dengan pihak ketiga yang menyediakan menu makanan, sehingga ada selisih harga.
Kedua, dapur kereta makan adalah kereta kering, tidak ada aktivitas memasak di sana, diperlukan microwave atau penyimpan makanan dan minuman, stoknya pun terbatas.
***
Sekitar 10 menit kemudian, pramugara datang membawakan pesanan, langsung ia letakkan di atas meja makan lipat di depanku.
"Awas panas kak," pesannya.
Bakso dalam kemasan Cup, bertuliskan KAI Service, Bakso Enak, Bakso Kuah dengan gambar 3 butir pentol, mie dan tahu.
Setelah dibuka, kemedul aroma kuah menguar, ternyata sangat panas. Dilengkapi 3 sachet cabai, saos dan kecap manis.
Aku menanti beberapa saat agar panasnya berkurang. Isinya persis seperti di gambar: 3 butir pentol, mie kuning dan tahu goreng.
Aku mencicipi kuahnya yang gurih, tampak taburan bawang goreng di dalamnya. Rasanya? Cukup enak.
Sebagai orang yang pernah menjalankan usaha warung bakso, aku rasa kuah Bakso KAI juga direbus dengan tulang sapi, agar rasanya lebih nendang.
Tulang/tetelan sapi memang bagian penting dari kuah bakso, karena sumsum dan sisa daging yang melekat akan memberikan cita rasa tersendiri.
Namun, harus selalu dipanaskan agar lemaknya tidak menggumpal.
Pentolnya pun enak dan kenyal, mode premium karena proporsi dagingnya lebih dominan. Mie kuningnya sejenis ekomie (merk) dan sepotong tahu goreng.
Harga Rp25.000,- mungkin mahal untuk 3 butir pentol, namun jika sekaligus kuah, kemasan dan eksklusifitasnya, harga itu cukup bisa diterima.
Apalagi, belum tentu dua bulan sekali bepergian jauh dengan Kereta Api, kan?
Bakso adalah menu kedua yang pernah aku cicipi di dalam gerbong Gajayana, dulu--jika tak salah ingat--pernah mencicipi Nasi Ayam Laos.
Secara umum, kuliner kereta cukup nyaman di lidah, di masak dengan keahlian, kemasannya pun sangat menarik.
Kemang, 3 Maret 2024
Ahmad Fahrizal Aziz