SEJAK dulu saya menjagokan dan berdoa agar Ir. Nadjib Hamid, MM menjadi ketua PWM Jatim selepas Dr. Saad Ibrahim.
Dari sisi usia cukup pas, memang sudah tidak muda, juga belum terlalu tua. Belum masuk kepala enam.
Namun Tuhan berkehendak lain, sosok yang humble dan membumi itu dipanggil lebih cepat pada usia 56 tahun.
Maka nama lainnya yang saya jagokan adalah Drs. Nurcholis Huda, yang juga sangat humble dan membumi, bahasanya mudah dipahami, baik dalam tulisan maupun ceramah.
Sayangnya tersiar kabar jika Drs. Nurcholis Huda tak lagi bersedia dipilih, jangankan menjadi ketua, masuk 13 besar saja sudah enggan karena pertimbangan usia.
Lantas siapa ketua PWM berikutnya?
Kemungkinan akan ada 6 nama baru yang masuk 13 formatur PWM Jatim, meskipun 7 nama petahana juga tidak otomatis terpilih kembali.
Dari para petahana, mungkin sosok Prof. Dr. Biyanto cukup moncer untuk jadi ketua PWM selanjutnya, usianya pun masih terbilang muda karena kelahiran 1972.
Prof. Biyanto akan menambah daftar panjang pimpinan Muhammadiyah yang berlatar belakang akademisi, terlebih 13 formatur hasil muktamar 48 Muhammadiyah dipenuhi oleh para akademisi.
Sosok yang produktif dan berprestasi, karya tulisnya sering muncul di media massa, gagasan-gagasan segarnya sangat penting untuk membawa "kapal besar" Muhammadiyah Jawa Timur.
Dalam konteks akademik, prestasinya juga menawan, menjadi guru besar di usia yang relatif muda.
Satu hal yang bagi saya semakin menambah daya tarik Prof. Biyanto adalah, beliau kader yang tumbuh dari rahim PTAIN, bukan PTM, sebagaimana Pak Saad Ibrahim.
Kans-nya untuk menggantikan sosok Dr. Saad Ibrahim sangat besar, dan perlu menjadi pertimbangan para Musyawirin nantinya.
Pak Nurbani Yusuf
Sosok lain yang menurut desas desus masuk dalam bursa 13 besar PWM Jatim adalah Dr. Nurbani Yusuf, M.Si. Apakah menjadi prioritas atau sekadar "pupuk bawang" seperti yang beliau tulis sendiri.
Gagasan-gagasan segar dan diluar pagar yang kerap dilontarkannya perlu ditangkap lebih luas. Wajah Muhammadiyah Jawa Timur mungkin akan sangat berwarna tatkala sosok ini masuk 13 besar atau malah duduk menjadi ketua.
Dr. Nurbani Yusuf, M.Si bisa sangat pas menggantikan posisi Drs. Nurcholis Huda. Keduanya punya "ramuan" yang pas ketika turun ke akar rumput. Keduanya punya gaya ceramah yang membumi dan itu sangat diperlukan.
Membaca tulisan-tulisan Dr. Nurbani Yusuf tak membuat kening kita berkerut namun kaya akan makna, persis dengan Drs. Nurcholis Huda.
Belum lagi pemikiran-pemikiran kritis yang segar dan bernas, sosok yang secara profiling cukup langka di Muhammadiyah.
Tak bisa membayangkan betapa akan banyak kejutan manakala beliau duduk menjadi ketua PWM Jawa Timur.
Blitar, 3 Desember 2022
Ahmad Fahrizal Aziz