Foto keluarga Ridwan Kamil di Sungai Aar. Dok/instagram Atalia Praratya.
Anak sulung adalah cinta pertama kedua orang tuanya. Saat dia lahir, saat itupula mereka mendapatkan gelar baru sebagai orang tua.
Dari anak sulung, seorang istri belajar menjadi ibu dan seorang suami belajar menjadi ayah.
Seorang ibu terutama, menantikan kelahiran anak sulung dengan kesan tersendiri. Merasakan untuk pertama kali beratnya mengandung selama berbulan bulan, menahan rasa tidak nyaman dalam kebahagiaan.
Maka, kehilangan anak sulung tentu sangat menyakitkan.
###
Emmeril Khan Mumtadz atau Eril, anak sulung pasangan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya dinyatakan meninggal dunia setelah 7 hari pencarian.
Ia terseret derasnya arus Sungai Aare di Bern, Swiss, pada kamis (26/05/22).
Keputusan itu tentu berat, karena hingga sekarang Eril belum ditemukan. Namun 7x24 jam adalah waktu yang sangat lama untuk seseorang bertahan hidup di dalam air.
Mengikuti beritanya dari hari kehari, menimbulkan kengerian tersendiri.
Sesekali membuka google tentang Sungai Aare, tempat yang bersih dan indah di sebuah negara maju dengan tingkat polusi yang rendah.
Aare adalah sungai besar dan luas, panjangnya 292 kilometer. Setara jarak Blitar ke Salatiga. Ditambah dengan derasnya arus di bulan Juni.
Di balik tempat eksotik dan menawan itu, ada duka besar bagi keluarga Kang Emil. Swiss akan menjadi ingatan kuat sepanjang hidup mereka.
###
Postingan Ibu Atalia yang terasa pedihnya sejak kata pertama.
Eril anak pertama yang berprestasi, dia juga masih bujang. Kunjungan ke Swiss antara lain untuk mencari kampus jujugan S2, disamping juga berlibur dengan keluarga.
Eril adalah pemuda yang tengah tumbuh, hidup sebagai anak Ridwan Kamil, seorang Gubernur dan tokoh terkenal di Negara ini.
Eril juga tidak sakit, dia sehat dan atraktif, pandai berenang pula. Banyak pihak, keluarga terutama, pasti sangat terpukul dengan peristiwa ini.
Suatu kepergian yang tiba-tiba, dan tak pernah terbayangkan sebelumnya.
###
Ridwan Kamil memimpin shalat gaib di samping Sungai Aar.
Keluarga akhirnya kembali ke Indonesia dengan pikiran yang tertinggal di Bern, berharap Eril ditemukan meski dalam kondisi yang memilukan.
Sungai yang melewati tiga kanton Bern dan bermuara di Bernese Oberland itu akan meninggalkan cerita panjang tentang Eril.
Swiss-Indonesia adalah jarak yang begitu jauh. Sekembalinya ke Indonesia, tak ada makam Eril untuk diziarahi.
Di rumah pun, tak ada lagi sosoknya keluar dari balik pintu kamar. []
Malang, 3 Juni 2022
Tulisan sederhana yg menyentuh
BalasHapus