Selasa, 14 Januari 2020
Signature lebih dari sekadar tanda tangan, namun bisa sebagai tanda diri, label, ciri khas keahlian, dan sebagainya. Karena itu, setiap kita perlu memiliki atau menemukan signature.
Banyak orang sudah memiliki sign (tanda), yang itu bisa terbaca dengan mudah lewat profilnya.
Baik tanda yang melekat secara fisik, berupa gaya fashion atau kekhasannya, seperti orang yang selalu menggunakan setelan kaos, kemeja dan celana dengan warna dan gaya yang sama. Itu bisa menjadi signature.
Bahkan saking kuatnya signature yang ia miliki, banyak orang terinspirasi dan menirunya.
Padahal dalam sebuah signature biasanya ada makna simbolik yang ingin ditunjukkan.
Misalnya, kenapa seorang miliader kesehariannya hanya mengenakan kaos abu-abu dan celana pendek? bahkan isi lemarinya penuh dengan kaos dengan model dan gaya serupa.
Kenapa misalnya, pengusaha kaya raya kebiasaannya hanya mengenakan boxer di atas lutut serta kemeja lusuh?
Signature lain misalnya dari gaya rambut gondrong, disemir warna tertentu, gaya kumis, hingga jenggot.
Namun signature juga tidak melulu berkaitan dengan fisik dan penampilan. Ada juga bagian soul dan dedikasinya pada bidang tertentu.
Misalnya, ketika kita mengingat sosok B.J Habibie, selintas kemudian kita teringat pesawat terbang. Habibie dan pesawat terbang adalah sebuah signature. Padahal jabatan tertingginya adalah seorang presiden.
Atau ketika mengingat sosok tertentu kita langsung teringat nasi goreng, karena yang bersangkutan adalah creator nasi goreng yang sangat enak, dan berhasil mengembangkan lini usahanya.
Dalam kehidupan sehari-hari pun, ketika sedang membutuhkan jasa tertentu, kita langsung teringat seseorang. Sekalipun profesinya hanya menghasilkan upah yang sedikit, namun anehnya banyak yang kebingungan jika tidak ada sosok ini.
Saat membaca sebuah tulisan, tak jarang kita mengenali gaya menulisnya, epigon atau racikan diksi yang khas, yang tanpa perlu melihat siapa penulisnya kita bisa langsung menebak.
Intinya, signature adalah suatu tanda yang melekat pada diri seseorang. Jika itu sebuah keahlian, signature itu memberikan suatu garansi bahwa yang bersangkutan adalah pakar dalam bidang tersebut.
Tentu tidak gampang menemukan atau membangun signature ini. Butuh konsistensi yang tinggi, keteguhan, dan ketekunan.
Dalam konteks kepemimpinan, signature setiap pemimpin pasti berbeda-beda. Coba amati, ada yang tersimbolkan sederhana, smiling, bertangan dingin, orator ulung, negosiator dan sebagainya.
Signature tidak hanya menjelaskan karakter, namun juga dedikasi, ciri khas fisik, keahlian, dan semacam. Jadi, apa signature kita? Sudahkah memilikinya?
Kedai Flavorit
Ahmad Fahrizal Aziz
www.muara-baca.or.id
Tags:
refleksi