Rabu, 27 November 2019
Tak lama setelah terpilih secara aklamasi menjadi ketua KPU Kota Blitar, Pak Choirul Umam tiba-tiba menghubungi saya dan mengajak untuk ngopi bersama di De Classe and Gelato.
Pertemuan itu sangat langka, sebab menjadi komisioner KPU, apalagi di daerah yang akan menggelar Pilkada 2020, pasti padat agenda.
Selain bercerita tentang kepemiluan dan kondisi demokrasi saat ini, Pak Umam juga menceritakan keinginannya agar KPU Kota Blitar menerbitkan buku. Bahkan beliau menargetkan satu tahun satu buku, target minimal.
Jelas butuh energi tambahan untuk merealisasikan ini. Tidak mungkin jika harus dikerjakan oleh KPU sendiri, sebab sudah sangat padat kegiatan.
Sementara beliau tahu jika saya aktif di sebuah komunitas kepenulisan, bahkan sering dianggap pendirinya. Padahal, hanya salah satu pendiri saja, sebab ada banyak panitia yang ikut mendirikan, dan yang terpenting yang sekarang mengembangkannya.
Konsep detailnya memang belum dibahas. Sebab sore itu hanya sekadar silaturahim, bincang santai, dan ditindaklanjuti kemudian.
###
Beberapa pekan berikutnya, giliran Mas Rangga Bisma yang menghubungi saya. Mas Rangga juga salah satu komisioner KPU Kota Blitar, divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM.
Kami ngopi lagi, kali ini di Fx Labs and Resto, ada Pak Umam juga sore itu (hanya saja tidak sempat terdokumentasi). Menindaklanjuti apa yang sempat diperbincangkan. Soal buku, dan lebih lanjut soal program literasi lainnya, misalkan andai nanti membuat lomba menulis atau membuat buku berikutnya.
Setelah itu saya sampaikan ke teman-teman FLP Blitar, terkait program ini. Bahwa bagaimana kalau kita yang menggarap buku tersebut? Ini jadi kesempatan, untuk beraktualisasi, menghasilkan karya, dan difasilitasi lagi.
Setelah melalui perbincangan internal, dimulailah kunjungan perdana FLP ke kantor KPU Kota Blitar. Agenda sementara masih silaturahim. Perkenalan secara kelembagaan. Baru teknisnya, dibentuk tim yang khusus menjalankan "proyek literasi" ini.
Tim inilah yang nanti membuat konsep buku. Edisi perdana ini, KPU Kota Blitar ternyata ingin membukukan gagasan, kesan, dan harapan para komisioner dan mantan komisioner dari periode awal hingga sekarang.
Rencananya, para mantan komisioner ini akan diundang dalam sebuah forum diskusi atau FGD (Focus Grup Discussion). Hasil dari FGD itulah yang akan dibukukan.
Tim penulis buku juga akan ikut dalam FGD untuk menyimak, mencatat, lalu mempertajamnya. Bahkan jika diperlukan penajaman pembahasan, tim penulis bisa lanjut menggalinya lewat wawancara.
Memang rencananya tidak semuanya akan diolah tim penulis, sebab ada juga mantan komisioner atau komisioner yang ingin menuliskannya sendiri, sehingga tugas tim hanya sebagai editor.
Artinya, pada edisi perdanya, tim dari FLP Blitar akan menjadi penyusun. Bukunya akan mirip antologi esai, dengan bahasa populer, agar enak dan renyah dibaca semua kalangan, namun tetap dapat substansinya.
Perwakilan tim pun akhirnya membuat pertemuan lanjutan di Djoglo Jatimalang, untuk berikutnya membahas hal teknis, termasuk jadwal kerjanya. Juga sekaligus menyampaikan undangan untuk kunjungan RPP (Rumah Pintar Pemilu) Ir. Soekarno KPU Kota Blitar.
Rabu, 27 November 2019 adalah kunjungan kedua rombongan FLP Blitar, dalam rangka menghadiri undangan kunjungan RPP Ir. Soekarno.
###
Buku perdana ini akan dijadikan oleh-oleh pada peresmian kantor KPU Kota Blitar yang saat ini sedang dibangun, yang rencananya selesai pada akhir tahun 2020.
Ternyata, kantor KPU Kota Blitar saat ini statusnya bangunan sewa.
Maka, saya menghitung-hitung waktu, paling lambat buku ini akan selesai cetak pada Mei 2020. Sebab materinya sudah didapat pada FGD, dan berikutnya mungkin penajaman materi saja yang membutuhkan cukup waktu, juga proses editing.
Sebab itu, tim penyusun dari FLP Blitar juga perlu dapat pembekalan. Ya, bukankah ini akan jadi kesempatan untuk belajar, menambah ilmu dan pengalaman? Apalagi jika dihadapkan pada tanggung jawab yang musti diselesaikan.
Meskipun selama ini sudah belajar tentang EBI, kalimat efektif, tunggal, majemuk, kata baku, pemadatan kalimat dan sebagainya, namun itu bisa terus dikuatkan.
Saat inilah, mentor-mentor FLP Blitar harus menunjukkan skillnya. Beberapa tim adalah anggota baru dan muda, yang nantinya akan terus dikembangkan kemampuan menulisnya.
Ini akan menjadi sejarah tersendiri, ketika untuk pertama kalinya KPU Kota Blitar menerbitkan buku, dan yang meraciknya adalah penulis dari Forum Lingkar Pena. []
Prospero de Weinko Kafe,
Tags:
Sekitar Blitar