Kenapa Orang Tidak Lagi Tertarik dengan Islam? Ini Jawaban Cerdas Soekarno



Ketika diasingkan di Ende, Flores tahun 1933, Soekarno banyak belajar Islam. Ia menulis surat-surat kepada sahabatnya, salah satunya A. Hassan yang juga salah satu tokoh penting di Persis. Surat-surat itu kemudian dinamai “surat-surat Islam dari Ende”. Banyak hal yang dibicarakan Soekarno dalam surat tersebut, salah satunya kenapa banyak kaum terpelajar tidak lagi tertarik dengan Islam.
sumber : Berdikari online

Menurut Soekarno, Umat Islam harus menunjukkan diri sebagai kaum yang progress. Tidak kolot dan tidak taqlid. Tidak boleh anti terhadap Ilmu Pengetahuan. Surat yang kemudian dimasukkan dalam buku berjudul Dibawah Bendera Revolusi tersebut ditulis Soekarno tahun 1934, dalam jilid 1 Soekarno menulis begini :

“..Saya sendiri, sebagai seorang terpelajar, barulah mendapat lebih banyak penghargaan kepada Islam, sesudah saya mendapat membaca buku-buku Islam modern dan scientific. Apa sebab umumnya kaum terpelajar Indonesia tak senang Islam? Sebagian besar, ialah oleh karena Islam tak mau membarengi jaman, karena salahnya orang-orang yang mempropagandakan Islam: mereka kolot, mereka orthodox, mereka anti-pengetahuan dan memang tidak berpengetahuan, takhayul, jumud, menyuruh orang bertaqlid saja, menyuruh orang percaya saja, mesum mbahnya mesum!..”

Dalam surat tersebut Soekarno seolah memberikan lecutan agar Umat Islam bangkit, tidak saja mengusahi agamanya sendiri, namun juga menguasahi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi agar bisa membuat penemuan-penemuan mutakhir. Islam tidak boleh identik dengan hal-hal fiqh dan hukum saja, tapi juga harus mampu membangun Ilmu Pengetahuan.

Bahkan untuk menegaskan ucapannya, Soekarno juga menulis, bahwa umat Islam harus kembali Al Qur’an dan Sunnah. Tapi itu tidak cukup, Umat Islam harus kembali ke Al Qur’an dan Sunnah dengan mengendarai Ilmu Pengetahuan. Pemikiran progresif inilah yang membuat cakrawala berfikir Soekarno tidak saja terpaku pada teks-teks doktrin agama, tapi juga meliputi berbagai sendi kehidupan. (red)
loading...

Ahmad Fahrizal Aziz

Blogger, Aktivis Literasi, suka jalan-jalan dan nongkrong

Posting Komentar

Tinggalkan komentar di sini, terima kasih sudah mampir.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak