Rokok bukan saja benda yang dihisab. Tapi rokok sudah menyatu dengan tradisi para pekerja kasar yang membangun banyak gedung, jembatan, jalan, dll yang kita nikmati sebagai fasilitas publik. Rokok juga menyatu dalam keakraban, bincang basa basi sampai intelektual.
Rokok juga menyatu dalam denyut ekonomi masyarakat. Mudah saja orang bilang merokok sama halnya membakar duit. Padahal tidak. Dari rokok yang terbakar, ada nasib para pekerja yang mencari sesuap nasi, ada nasib industri hiburan yang supporting utamanya adalah rokok. Ada nasib olahraga, sepak bola, bulu tangkis, dll..
Saya bukan perokok. Tapi terlalu naif kalau harus membenci rokok, dan mempermasalahkan rokok. Dibalik rokok, ada cerita yang panjang. (*)